LIONEL Messi dan Cristiano Ronaldo tak pernah lepas dari persaingan. Sejak 2007 hingga kini, keduanya bersaing di level teratas. Setelah Cristiano Ronaldo memenangkan turnamen mayor bersama sang negara (Portugal) di Piala Eropa 2016, minggu lalu giliran Lionel Messi yang membawa Argentina kampiun Copa America 2021.
“Saya sudah terlalu sering memimpikan ini. Saya ingin mendedikasikan trofi ini untuk keluarga, istri, anak-anak, orang tua dan adik kakak saya, yang lama mesti menderita seperti saya, bahkan lebih berat. Kami selalu pergi berlibur dan melalui hari-hari dalam kesedihan karena tak memenangkan apa pun (di level negara). Tetapi kali ini berbeda.”
See more: messi qatar 2022
(Lionel Messi bantu Argentina juara Copa America 2021)
Kalimat itu dilontarkan Lionel Messi tak lama setelah akhirnya mengangkat trofi turnamen besar bersama negaranya, Argentina, usai menaklukkan Brasil dalam final Copa America 2021, lima hari lalu. Trofi itu memupus dahaga gelar 28 tahun Argentina.
View more: Ronaldo Prieto
Kini Messi hendak pergi berlibur ke Miami, Amerika Serikat, dengan perasaan yang jauh lebih senang dan lebih lapang dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Keberhasilan juara Copa America 2021 membuat beban di pundak Messi lepas begitu saja. Dia kini bagaikan orang yang merdeka dari belenggu nasib sial yang berganti masa dengan hari-hari yang membahagiakan.
Suka cita itu bahkan bertambah manakala Barcelona berencana mengontrak Lionel Messi kembali sampai lima tahun ke depan. Uniknya, Lionel Messi bersedia menyepakati kontrak itu dengan gaji yang nilainya sudah dipangkas.
Fakta ini kian menunjukkan bahwa hanya sepakbola yang ada dalam pikiran Lionel Messi. Akan tetapi, sebelum itu, status bebas transfer selama sebulan terakhir dan sukses Copa America 2021 sepertinya membuat Lionel Messi malah kian enjoy dan tak peduli di mana dia berlabuh nanti, sekalipun akhirnya kemungkinan besar tetap bersama Barcelona.
Yang mungkin terbayang Messi saat ini adalah Piala Dunia 2022 di Qatar, dalam imajinasi yang tak lagi dibalut tekanan besar yang cenderung obsesif sekali, melainkan mimpi indah disertai kegembiraan bersepakbola seperti dia nikmati pada puncak masa kejayaan Barcelona. Dan bekal Copa America membuat kepercayaan diri Messi untuk mewujudkan mimpi menggapai Piala Dunia menjadi semakin besar.
Seiring dengan itu, debat mengenai pesepakbola terbesar sepanjang masa atau GOAT (greatest of all time) mengencang kembali walaupun sebagian komunitas sepakbola sudah mendaulat Lionel Messi sebagai GOAT begitu dia mengantarkan Argentina menjuarai Copa America 2021.
View more: Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi: The winner when stats are compared at the same age
Manakala perdebatan GOAT tumpah lagi memenuhi ruang diskursus sepakbola global, maka pembicaraan pun menjadi selalu tentang Messi dan Cristiano Ronaldo.
(Cristiano Ronaldo dan Messi tak pernah lepas dari persaingan)
Dua superstar tersebut adalah pesepakbola yang memang paling memberi warna dan memengaruhi panggung sepakbola dalam milenium baru ini. Mereka berdua susul menyusul dalam menciptakan pencapaian-pencapaian level tinggi di lapangan hijau.
Mereka susul menyusul dalam mengoleksi gol selama berkarier dalam sepakbola profesional. Messi 672 gol, sedangkan Ronaldo 674 gol.
Namun, Ronaldo mengawali karier profesionalnya dua musim lebih dahulu ketimbang Messi. Leo Messi mengawalinya pada 2004-2005, sedangkan Ronaldo memulainya dari musim 2002-2003.